Teknologi Irigasi Tetes, Teknologi Sistem Irigasi Hemat Air

Teknologi Irigasi Tetes, Teknologi Sistem Irigasi Hemat Air


Untuk mendukung kedaulatan pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) mengembangkan teknologi sistem irigasi hemat air karena dianggap masih boros dalam penggunaannya. 

Teknologi yang dikembangkan untuk penghematan air adalah Irigasi Tetes. Air irigasi bisa langsung diberikan tepat ke zona perakaran dan dengan volume tidak berlebihan. Teknologi ini bisa membuat petani lebih hemat 70 persen dibanding irigasi alur.

Teknologi ini terdiri dari 2 model. Model pertama memiliki kapasitas 2.200 liter dengan konstruksi rangka baja setinggi 6 meter. Sementara model kedua memiliki struktur yang lebih sederhana dan terdiri dari penampung air berkapasitas 1.000 liter. 

Penghematan air ini akan berdampak positif melihat sisa pemborosan tersebut bisa digunakan untuk industri, air minum, dan kebutuhan pokok lainnya.





Pengertian Irigasi 


Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.



Apa itu Irigasi Tetes ?


Irigasi merupakan upaya yang dilakukan petani untuk mengairi lahan pertaniannya. Salah satu teknologi irigasi pertanian yang sudah dikembangkan adalah irigasi tetes. Irigasi tetes itu sendiri adalah metodeirigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor (Wikipedia). Irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai. Irigasi tetes pertama kali digunakan di kawasan gurun dimana air sangat langka dan berharga. 

Pada pertanian skala besar, irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse. Irigasi tetes juga menjadi sarana penting di negara-negara maju di seluruh dunia dalam mensiasati pasokan air yang terbatas. Irigasi ini dirancang khusus untuk pertanian bunga-bungaan, sayuran, tanaman keras, greenhouse, bedengan, patio dan tumbuhan di dak. Selain oleh petani tradisional, sistem mikro irigasi ini cocok untuk kebun perkotaan, sekolah, rumahan, operator greenhouse.

Dibandingkan dengan sprinkler atau penyiram taman sistem semprot, irigasi tetes jauh lebih efisien. Pada sistem sprilkel diperlukan sebanyak 400 galon air per jam, sementara tanah tidak diberi waktu untuk menyerap air. Hasilnya air lolos di permukaan tanah dan mengakibatkan erosi. Sementara dengan irigasi tetes air bisa dihemat hingga 50%.

Drip irrigation tidak membuang-buang air, tidak menyebabkan erosi dan sedikit air yang menguap. Air memiliki waktu untuk menyerap ke dalam dan secara kapiler ke seluruh area perakaran. Hasilnya, irigasi tetes memiliki efisiensi hingga 95% dibanding sistem sprinkler yang hanya 50% – 65%. Dengan penambahan pengatur waktu (timer) yang diprogram, sistem irigasi mikro ini secara otomatis akan menyiram tanaman dengan jumlah air yang tepat setiap hari sementara anda bisa berleha-leha di rumah atau bisa tenang bepergian. (Dede Suhaya/ www.dripirrigation.ca)



Bagaimana Cara Kerja Irigasi Tetes ?


Cara kerja irigasi tetes sederhana adalah menampung air dalam wadah dengan  mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Cara penggunaan alat ini sangatlah mudah, yaitu dengan mengisi wadah botol air mineral bekas /bambu yang telah dilubangi dibawahnya sekitar 0.1 cm dengan air dan menggantungkannya pada tiang gantungan yang telah disediakan dekat dengan tanaman. Jumlah lubang tetesan air ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan air. Apabila botol sudah kosong diisi kembali.



Apa Saja Manfaat Irigasi Tetes ?


Manfaat dengan melakukan irigasi tetes ini, adalah :


a. Menyediakan air selama musim kemarau;

b. Mengurangi penggunaan tenaga kerja bila dibandingkan dengan penyiraman individu pertanaman melalui ataupun menggunakan gayung atau selang;

c. Menyalurkan air ke tempat yang diinginkan;

d. Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, sebagai akibat dari kemampuan irigasi tetes dalam memelihara tanah agar tetap lembab pada daerah perakaran

e. Mengusahakan tanah tempat media tumbuh tanaman selalu basah terairi tetesan air dan cukup untuk mengairi tanaman.

f. keberhasilan irigasi tetes ini perlu didukung media tanaman yang porositas baik dan mampu menahan air yaitu menggunakan campuran tanah dan sabut kelapa  atau lebih dekenal sebagai cocoped



Apa Berapa Jenis Irigasi Tetes ?


Ada dua jenis irigasi tetes, yaitu :


1. Irigasi tetes di atas permukaan tanah.

2. Irigasi tetes di bawah permukaan tanah.


Pada irigasi tetes di atas permukaan tanah, tandon air diletakkan di atas tanah, sehingga air menetes ke bawah di permukaan tanah. Sedangkan pada irigasi tetes di bawah permukaan tanah, tandom air dikubur di dalam tanah sehingga air menetes dari samping tandon air dan merembes di sekitar akar tanaman.



Cara Pembuatan Irigasi Tetes Sederhana

 
Bahan yang dibutuhkan hanyalah botol air mineral bekas, lebih bagus yang berukuran satu liter, atau yang besar. Jika yang akan dibuat adalah irigasi tetes diatas permukaan tanah, maka yang dilubangi adalah tutup botolnya. Lubang tidak boleh terlalu besar, secukupnya saja sehingga bisa menetes sesuai dengan banyaknya aliran yang dikehendaki. Sedangkan jika yang akan dibuat adalah jenks irigasi di bawah permukaan tanah, maka yang dilubangi adalah sisi-sisi botol, lubang juga harus kecil-kecil sehingga air diharapkan habis setelah sehari atau lebih.

Jika tempo penyiraman otomatis yang diinginkan lebih lama, yaitu sekitar dua tiga hari, maka lunbang harus dibuat sangat sempit tetapi botol air mineral bisa diperbanyak, lebih dari satu untuk setiap tanaman.

Jika sudah jadi, maka tinggal mengisi air di dalam botol tersebut, dan meletakkan sesuai dengan jenis irigasi yang diinginkan, jika diatas permukaan tanah maka bisa digantungkan di dekat tanaman dengan tiang kayu seperti gambar berikut ini :

Lihat selengkapnya disini



Berapa Biaya Pembuatan Irigasi Tetes Sederhana ?


Biaya yang dibutuhkan untuk membuat irigasi tetes sederhana ini hampir nol atau gratis, karena bisa menggunakan botol air mineral bekas dan tiang penyangga dari kayu bekas atau batang yang tidak terpakai, biaya dibutuhkan hanya jika ditambahkan selang air, jarum atau pengatur aliran seperti infus.



Apa Keuntungan Dan Kerugian Irigasi Tetes ?


Keuntungan
 
Keuntungannya adalah pemilik tanaman tidak harus menyiram kebun secara berkala, cukup mengisi air pada tandon air (botol mineral) maka air tersebut akan menetes sendiri sedikit demi sedikit dan cukup untuk benerapa hari.


Kerugian

Kerugian teknik ini adalah tampilan yang kurang bagus sehingga mengganggu keindahan taman dan tanaman yang dipasangi irigasi ini. Taman yang dipasangi irigasi tetes terasa urang elok dipandang karena banyak botol bekas dan selang yang mengganggu keindahan taman bunga atau kebun.



Sumber :


Wikipedia

ditjenbun.pertanian.go.id

http://tabloidsahabatpetani.com

https://warasfarm.wordpress.com



Jika informasi di atas tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan, Baca IPTEK menyarankan untuk mencari informasi lainnya, informasi di bawah ini mungkin bisa menjadi alternatif Anda.



Mungkin ada saran dan kritik silahkan tinggalkan di kotak komentar ya...

0 Response to "Teknologi Irigasi Tetes, Teknologi Sistem Irigasi Hemat Air"

Posting Komentar

Tolong Patuhi Peraturan Berkomentar di Baca IPTEK
1. Berkomentarlah dengan Relevan
2. Dont Spam
3. No Porn dan Sara
4. Jika berkomentar dengan link tanpa relevan maka akan di hapus
5. Semua komentar pasti saya baca tapi tak semua bisa di balas